Jumat, 08 April 2011

SUPERVISI AKADEMIK BAGI KEPALA SEKOLAH


MAKALAH
MATERI PEMBINAAN / PELATIHAN SUPERVISI AKADEMIK BAGI KEPALA SEKOLAH

Nama Pengawas Sekolah        : AJI SULISTYANTO
NIP                                           : 19581206 197803 1 006
Tugas                                       : UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Gampengrejo
Unit Kerja                                : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Kediri

SUPERVISI AKADEMIK
1.      Ametembun  :     Super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi.
Maknanya :   supervisor berkedudukan / posisi lebih dari orang yang disupervisi,
tugasnya :  melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisi.
2.      Serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
3.      Esensinya :  supervisi “ bukan “ menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, “ melainkan “  membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya
4.      Yang harus dipertanyakan KS untuk Guru :
  1. apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?,
  2. apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?,
  3. Aktivitas- aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?,
  4. apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?,
  5. apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?.
5.      Maka mulailah dengan :  Pembuatan program supervisi akademik >>>>> laksanakan  dengan sebaik-baiknya >>>>>>> Anda memperoleh informasi   kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran >>>>>> Hasilnya   : berfungsi  sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru >>>>> Rencana Tindak Lanjut

PERENCANAAN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK
1.      KONSEP / PENGERTIAN  : Penyusunan dokumen perencanaan pemantauan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
2.       MANFAAT   :
a.       pedoman pelaksanaan dan pengawasan akademik,
b.      untuk menyamakan persepsi seluruh warga sekolah tentang program supervisi akademik,
c.       dan  penjamin penghematan dan keefektifan penggunaan sumber daya  sekolah (tenaga, waktu, dan biaya).
3.      PRINSIP
a. obyektif (data apa adanya),
b. bertanggung jawab,
c. berkelanjutan,
d. didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan, dan
e. didasarkan pada kebutuhan dan kondisi SD/MI.
4.      RUANG LINGKUP SUPERVISI AKADEMIK 
a.      Pelaksanaan KTSP
b.      Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran oleh guru.
c.       Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya.
d.      Peningkatan mutu pembelajaran

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
1.      model kegiatan pembelajaran  mengacu pada Standar Proses;
2.      peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif, kreatif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas, dan dialogis;
3.      peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang kreatif dan inovatif, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi;
4.      keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.
5.      bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar siswa mampu:
  1. meningkat rasa ingin tahunya;
  2. mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan;
  3. memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi;
  4. mengolah informasi menjadi pengetahuan;
  5. menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;
  6. mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan
  7. mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.

CONTOH  PROGRAM SATUAN SUPERVISI
1.   SASARAN :
      Nama Guru                 :
      Jenis Guru                   :
      Kelas                            :
2.   TUJUAN SUPERVISI :
      Umum                                     : Peningkatan mutu KBM
      Khusus                         : Teknik bertanya
3.   MATERI :
      Perangkat administrasi guru
      Penyajian proses belajar mengajar, suasana kelas
4.   PELAKSANAAN :
      Hari/Tgl.                      :
      Lamanya                     : 2 jam pelajaran
      Teknik                          : Perseorangan
      Metode                       : Observasi/wawancara
      Pendekatan                 : Model Klinis
5.   LANGKAH-LANGKAH :
      Pra pengamatan         : wawancara
      Pengamatan                : hadir penuh 2 jam pelajaran
      Pasca pengamatan     : wawancara/diskusi
6.   ANALISIS HASIL SUPERVISI/ KESIMPULAN :
      .........................................................................................................................................
      .........................................................................................................................................






CONTOH INSTRUMEN SUPERVISI
1.      REKAPITULASI HASIL SUPERVISI
No
Nama
Nilai
Rata-rata
Adm
RPP
PBM
Evls
….
























Keterangan
91-100 = A
75-90 = B
55-74 = C
<55 = K

2.      SUPERVISI ADMINISTRASI
Nama Guru           : …………………………………….
Kelas                      : …………………………………….
No
Kegiatan
Jwban
Nilai
Ket.
Ya
Tdk
1
Administrasi pembelajaran
a.       Standar Isi
b.      Silabus
c.       Buku Jurnal Mengajar
d.      Buku Bimbingan dan Konseling
e.      Prota (program tahunan)
f.        Program Ulangan
g.       RPP




2
Administrasi Kelas
a.       Jadwal pelajaran
b.      Daftar Piket
c.       Daftar Kelompok Siswa
d.      Tata Tertib Kelas
e.      Data murid




3
Daftar Buku Wajib, Pelengkap dan referensi




4
Grafik Daya Serap




5
Grafik Pencapaian Target Kurikulum




6
Administrasi Evaluasi
a.       Buku Analisis,Perbaikan, dan Pengayaan
b.      Daftar Nilai Siswa
c.       Ulangan harian
d.      Ulangan Semester
e.      Ulangan Kenaikan Kelas
f.        Ulangan Tengah Semester
g.       Buku Ulangan Siswa




7
Administrasi Keuangan




8
Kumpulan Soal
a.       Ulangan harian
b.      UTS, US, dan UKK
c.       Bank Soal




9
Grafik Rata-Rata Ulangan Siswa




10
Prestasi Siswa
a.       Buku Kunjungan Semua Guru
b.      Catatan Tentang guru setelah observasi





Jumlah





Score





3.      INSTRUMEN PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Uraian
Score
1
2
3
4
1
Merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat




2
Menggunakan topik/tema dalam kurikulum




3
Menentukan cara untuk mencapai tujuan kegiatan




4
Menentukan langkah-langkah kegiatan dalam  mencapai tujuan kegiatan




5
Menentukan alokasi waktu pada kegiatan yang dilaksanakan




6
Menentukan pengelompokkan arah dalam  pelaksanaan kegiatan




7
Menentukan media pembelajaran dalam mencapai  tujuan




8
Menentukan alat pembelajaran sesuai dengan  tujuan




9
Menentukan alat penilaian sesuai dengan tujuan





Jumlah





Nilai = ( Score yang diperoleh / Skor Max ) x 100 %





4.      INSTRUMEN KUNJUNGAN KELAS PADA PROSES PEMBELAJARAN
No
Uraian
Score
1
2
3
4
1
Persiapan dan apresepsi




2
Relevansi materi dengan tujuan instruksional




3
Penguasaan materi




4
Strategi




5
Metode




6
Media




7
Manajemen kelas




8
Pemberian motivasi kepada siswa




9
Nada dan suara




10
Penggunaan bahasa




11
Gaya dan sikap perilaku





Jumlah





Nilai = ( Score yang diperoleh / Skor Max ) x 100 %





MODEL-MODEL SUPERVISI AKADEMIK
A.     MODEL SUPERVISI TRADISIONAL
1)   Observasi Langsung
a.      Pra Observasi
Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi diskusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis.
b.      Observasi
Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan dan penutup.
c.       Post Observasi
Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi ketrampilan-ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-gagasan baru yang akan dilakukan

2)   Supervisi akademik dengan cara tidak langsung
a.      TES DADAKAN
Sebaiknya soal yang digunakan pada saat diadakan sudah diketahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Soal yang diberikan sesuai dengan yang sudah dipelajari peserta didik waktu itu.
b.      DISKUSI KASUS
Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi. Supervisor dengan guru mendiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahan dan mencari berbagai alternatif jalan keluarnya.
c.       METODE ANGKET
Angket ini berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan mencerminkan penampilan dan kinerja guru, kualifikasi hubungan guru dengan siswanya dan sebagainya.

B.      MODEL KONTEMPORER (MASA KINI)
Dilaksanakan dengan PENDEKATAN KLINIS, sehingga sering disebut   model SUPERVISI KLINIS, bersifat kolaboratif.
Prosedur :  sama dengan supervisi akademik langsung, gunakan : observasi kelas, namun pendekatannya berbeda.

TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK
A.   SUPERVISI INDIVIDUAL
1.   Kunjungan Kelas
  1. Dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan dan masalahnya,
  2. Atas permintaan guru bersangkutan,
  3. Sudah memiliki instrumen atau catatan-catatan, dan
  4. Tujuan kunjungan harus jelas
  5. Tahap-tahap kunjungan kelas
1)      TAHAP PERSIAPAN :  Supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
2)      TAHAP PENGAMATAN  :   Supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3)      TAHAP AKHIR KUNJUNGAN :  Supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi.
4)      TINDAK LANJUT  : Merencanakan tindak lanjut terhadap hasil supervisi
  1. Kriteria kunjungan kelas
1)      memiliki tujuan-tujuan tertentu;
2)      mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru;
3)      menggunakan instrumen observasi untuk mendapatkan data yang obyektif;
4)      terjadi interaksi antara pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian;
5)      pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses pembelajaran; dan
6)      pelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut.
2.   Observasi Kelas
  1. Aspek-aspek yang diobservasi adalah:
1)      usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,
2)      cara menggunakan media pengajaran
3)      variasi metode,
4)      ketepatan penggunaan media dengan materi
5)      ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan
6)      reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
  1. Pelaksanaan Observasi Kelas
1)      persiapan,
2)      pelaksanaan,
3)      penutupan,
4)      penilaian hasil observasi; dan
5)      tindak lanjut
  1. YANG perlu diperhatikan Supervisor:
1)      sudah siap dengan instrumen observasi,
2)      menguasai masalah dan tujuan supervisi, dan
3)      observasi tidak tidak mengganggu proses pembelajaran

3.   Pertemuan Undividual
  1. Tujuannya adalah:
1)      memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi;
2)      mengembangkan hal mengajar yang lebih baik;
3)      memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan
4)      menghilangkan atau menghindari segala prasangka.
  1. Jenis-Jenis Pertemuan Individual
1)      CLASSROOM-CONFERENCE, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).
2)      OFFICE-CONFERENCE. Yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.
3)      CAUSAL-CONFERENCE. Yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
4)      OBSERVATIONAL VISITATION. Yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas
  1. Pelaksanaan Pertemuan Individual
Ø  Usahakan  mengembangkan segi-segi positif guru,
Ø  dorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya,
Ø   berikan pengarahan,
Ø  dan  lakukan kesepakatan terhadap hal-hal yang masih meragukan

4.   Kunjungan Antarkelas
      Guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu sendiri.
Tujuannya :  adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran
      CARA-CARA MELAKSANAKAN KUNJUNGAN ANTARKELAS
1)      harus direncanakan;
2)      guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi;
3)      tentukan guru-guru yang akan mengunjungi;
4)      sediakan segala fasilitas yang diperlukan;
5)      supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat;
6)      adakan tindak lanjut setelah kunjungan antarkelas selesai,  misalnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu;
7)      segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;
8)      adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

5.   Menilai Diri Sendiri
  1. Suatu daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas. Biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun terbuka, dengan tidak perlu menyebut nama.
  2. Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
  3. Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara perorangan maupun secara kelompok

B.   SUPERVISI KELOMPOK
  1. ditujukan pada dua orang atau lebih.
  2. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan,  memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama.
  3. Kemudian  diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi

SUPERVISI KLINIS
Supervisi klinis adalah pembinaan performansi guru mengelola proses pembelajaran
a.      LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
1)      memutuskan fokus observasi (pendekatan umum, informasi langsung, kolaboratif, atau langsung diri sendiri),
2)      menetapkan metode dan formulir observasi,
3)      mengatur waktu observasi dan pertemuan berikutnya

b.      LANGKAH-LANGKAH OBSERVASI:
1)      memilih alat observasi,
2)      melaksanakan observasi,
3)      memverifikasi hasil observasi dengan guru pada pertemuan berikutnya,
4)      menganalisis data hasil verifikasi dan menginterpretasi, dan
5)      memilih pendektanan interpersonal setelah pertemuan berikutnya

c.       LANGKAHLANGKAH PERTEMUAN BERIKUTNYA ADALAH MENENTUKAN FOKUS DAN WAKTU,
d.      LANGKAH-LANGKAH REFLEKSI KOLABORASI:
1)      menemukan nilai-nilai apa?
2)      mana yang kurang bernilai ?
3)      apa saran-saran anda ?

PERBEDAAN POKOK SUPERVISI TRADISIONAL DENGAN SUPERVISI KLINIS DITINJAU DARI PENDEKATANNYA
No
Supervisi Tradisional
Supervisi Klinis (Kolaboratif)
1
Supervisi bertindak sebagai  inspektur yang harus  mengamankan peraturan yang berlaku
Supervisor bertindak sebagai mitra
atau rekan kerja guru
2
Supervisor menganggap dirinya  sebagai seorang ahli dan memiliki  rasa super jika dibanding dengan guru yang disupervisi
Supervisor dan guru yang disupervisi mempunyai derajat  keahlian yang sama
3
Pendekatan yang digunakan  adalah pendekatan preskriptif  (membandingkan apa yang diobservasi dengan apa yang
dijadikan model).
Pendekatan yang digunakan  adalah pendekatan inkuiri  (mencoba menenmukan dan yang memahami apa yang dilakukan  guru)
4
Supervisor lebih berkuasa dari  guru yang disupervisi dalam  kegiatan diskusi sebelum dan  sesudah observasi
Diskusi dilaksanakan sebagai  tindak lanjut dari pengamatan KBM yang dilaksanakan. Diskusi bersifat  terbuka dan objektif.
5
Supervisi bertujuan untuk  menjamin agar metode yang ditetapkan diterapkan secara benar
Supervisi bertujuan untuk  membantu mengembangkan  profesionalitas guru melalui  kegiatan-kegiatan reflektif.

PERBEDAAN ANTARA SUPERVISI NON-KLINIS DENGAN SUPERVISI KLINIS

No
Aspek
Supervisi non klinis
Supervisi klinis
1
Prakarsa dan  tanggung jawab
Terutama oleh  supervisor
Diutamakan oleh guru
2
Hubungan supervisor dengan  guru
Realisasi atasan  dengan bawahan
Realisasi kolegial yang
sederajat dan interaktif
3
Sifat supervisi
Cenderung direktif  atau otokratif
Bantuan yang demokratis
4
Sasaran supervisi
Samar-samar atau  sesuai keinginan  supervisor
Diajukan oleh guru sesuai dengan
kebutuhannya, dikaji bersama menjadi kantrak
5
Ruang lingkup
supervise
Umum dan luas
Terbatas sesuai kontrak
6
Tujuan supervisi
Cenderung evaluatif
Bimbingan yang analitis dan deskriptif
7
Peran supervisor
dalam pertemuan
Banyak member tahu
dan mengarahkan
Banyak bertanya untuk analisis diri
8
Balikan
Atas kesimpulan
supervisor
Dengan analisis dan interprestasi bersama atas data observasi sesuai kontrak.

TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP GURU
Memenuhi standar >>>>> penguatan dan penghargaan
Belum memenuhi standard  >>>>> teguran   bersifat mendidik , atau >>>> PEMBINAAN >>>>> beri kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut
PEMBINAAN
a.       Pembinaan Langsung
Bersifat  khusus, yang perlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis supervisi
b.      Pembinaan Tidak Langsung
Bersifat umum,  yang perlu perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis supervisi

PEMANTAPAN INSTRUMEN SUPERVISI
a.       Persiapan guru untuk mengajar 
b.      Instrumen supervisi kegiatan belajar mengajar
c.       Komponen dan kelengkapan instrument, baik instrument supervisi akademik maupun isntrumen supervisi non akademik
d.      Penggandaan instrument dan informasi kepada guru bidang studi binaan atau kepada karyawan untuk instrument non akademik

TINDAK LANJUT SUPERVISI
a.       Dalam pelaksanaannya kegiatan tindak lanjut supervisi akademik sasaran utamanya adalah kegiatan belajar mengajar.
b.      Hasil analisis, catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untuk perkembangan keterampilan mengajar guru atau meningkatkan kinerja guru dan karyawan, setidak-tidaknya dapat mengurangi kendala-kendala yang muncul atau yang mungkin akan muncul.
c.       Umpan balik akan memberi  pertolongan bagi supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi.
d.      Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana berkomunikasi yang tidak menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang mereka miliki, memberi kesempatan untuk mendorong guru memperbaiki penampilan, serta kinerjanya.

CARA-CARA MELAKSANAKAN TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI AKADEMIK
1.       Me-review rangkuman hasil penilaian.
2.       Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan.
3.       Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka mulailah  merancang kembali program supervisi akademik guru untuk masa berikutnya.
4.       Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.
5.       Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa berikutnya.
6.       Ada lima langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi akademik, yaitu:
a.       menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis,
b.       analisis kebutuhan,
c.       mengembangkan strategi dan media,
d.      menilai, dan
e.      revisi

Kediri, 10 Januari 2011
Penulis 

Drs. AJI SULISTYANTO
NIP. 19581206 197803 1 006